Pilihan Jomblo itu Ada Alasan
Banyak para remaja bilang kalau masa yang paling
indah itu adalah masa remaja. Masa yang penuh dengan cinta adalah masa remaja.
Oleh karena itu tidak salah jika beberapa di antara mereka mengatakan bahwa
masa remaja inilah masa yang selalu ingin dikenang. Sangat banyak kisah dan
kasih yang mereka alami selama masa remaja itu. Beberapa mereka ada yang
menjalin persahabatan dengan teman lelaki yang disebut dengan “pacaran”. Lantas bagaimana dengan
remaja yang memilih untuk tidak pacaran alias jomblo di masa-masa remajanya ? Apa alasan mereka ? Karena banyak
orang beranggapan anak- anak yang jomblo dan tidak pernah pacaran menjadi suatu
hal misterius dari teman-teman yang pernah pacaran. Apalagi kalau dia udah SMP,
SMA atau kuliah gak punya pacar itu GAK MUNGKIN, katanya..
Mari kita simak jawabannya mereka !!
Kata “pacaran”
saat ini tidak asing lagi bagi kita. Ada yang bilang orang yang dewasa itu
adalah orang yang sudah pacaran. Toh, kenyataannya banyak anak – anak di bawah
umur yang belum dewasa sudah berani pacaran.
Anda alasan yang mana ? Mr. Love atau si Jomblo ?
Mr.Love : “Pacaran itu sebenarya menjalin sahabatan special dengan
teman laki-laki dengan harapan si dia lebih care dan memperhatikan diri dan
kepribadian saya.”
Jomblo : “Perhatian dari keluarga dan sahabat udah cukup kok,
jadi gak mesti cari cowok khusus kan yang bakal dijadiin pacar buat caring kita
terus”
Mr.Love : “Asyiknya pacaran
itu kita ada temen bareng kalau pergi malam mingguan”
Jomblo : “Asikan pergi main sama sahabat atau orangtua dong,
gak nimbulin gosip, gak jadi fitnah dan yang terpenting itu menjauhi diri dari
perbuatan zina.”
Mr. Love : ”Kalau pacaran kan ada temen buat sms an. Jadi
gak galau sendiri.”
Jomblo : “Saya
mah tipe orang yang gak suka sms an apalagi smsnya gak ada tujuan jelas. Bosen
keles kalau sms nya nanya udah makan apa
belum ? lagi apa ?. Dari hari ke hari itu juga yang ditanya.”
Mr. Love : “Yang
paling penting, pacaran itu bikin motivasi buat belajar”
Jomblo : “Motivasi saya dari diri sendiri.
Kalau dari luar ya dari orangtua saya. Kalau dari pacar mah bohong besar.”
Mr.Love : “Pacaran itu belajar sifat lawan jenis dan pengalaman
untuk mencari jodoh ke depan, loh “
Jomblo : “Kenapa mesti pacaran ? Allah kan udah bilang, kalu
kita orangnya baik bakalan dapat pasangan yang baik juga kok”
Kenapa mereka memilih Jomblo di zaman SMP atau SMA nya ?
1.
Dalam Islam
gak ada yang namanya pacaran, yang ada itu ta’aruf. Allah menciptakan kita
berpasang-pasangan agar kita saling mengenal, bukan saling mencintai tanpa
ikatan resmi.
2. Tidak pacaran itu
sikap untuk menjauhi dari zina. Karena banyak orang yang pacaran, terlalu cinta
sampai- sampai memberikan apapun yang dikehendaki si do’i. Astagfirullah
3.
Pacaran itu
menghabiskan waktu, menghabiskan banyak uang, hanya untuk bersenang bersenang
dengan si dia.
4.
Pacaran itu
banyak bohongnya. Banyak galaunya. Apalagi yang sampai nangis, ada yang gak
makan- makan karena bermasalah dengan do’i. Padahal kan itu cuman cinta monyet.
5.
Terkadang,
pacaran itu melupakan kita untuk mencintai orang yang seharusnya kita cintai.
Kalau udah pacaran, membuat kita buta. Kita selalu memperhatikan dia dan melupakan orang yang sangat
mencintai kita (orangtua). Ngucapin selamat tidur buat pacar every night. Buat orangtua
juga seperti itu ?
6.
Suka sama
lawan jenis adalah hal yang wajar, tapi gak mesti pacaran kan ? Temenan aja
lebih asik. Teman itu tanpa aturan yang mengikat, tanpa masa aktif. Tapi kalau
pacar, jangan begini, jangan begitu, gawatnya kalau udah putus malahan jadi
musuh.
7.
Emangnya
pacar kita sekarang bakalan jadi calon pasangan kita di pernikahan nanti, gak
kan ? Jodoh itu hanya Allah yang menentukan. Bayangin kalau kita punya banyak
mantan, tetapi Allah tidak menakdirkan kita untuk menjadi pasangan kita ??
Jadi, buat yang punya pacar sudah tepatkah anda memiliki
alasan untuk memilih dia menjadi
pacar anda ? Kalau dia adalah orang yang selalu peduli dengan anda, orang yang
selalu menasehati anda, saya rasa
orangtuaatau keluarga juga lebih
memperhatikan dan sering menasehati anda. Tapi kenapa anda lebih suka mentaati
jika sudah pacar yang menasehati anda ? Benarkah dengan pacaran, dalam praktik
sehari – hari menggambarkan kalau cinta anda kepada si do’i telah mengurangi
cinta anda kepada orangtua atau bahkan cinta anda terhadap Allah ?
Created by: Trisna Ayu Wandira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar